LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Kebiasaan menonton TV berjam-jam setelah makan malam disebut lebih buruk dibanding duduk saat bekerja. Hal ini menurut sebuah penelitian baru.
Studi dari American Heart Association menemukan orang yang menghabiskan lebih dari empat jam sehari untuk menonton TV memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan kematian dini dibanding orang yang hanya menonton TV kurang dari dua jam.
Penulis dalam studi ini menduga perbedaan duduk menonton TV dengan duduk saat bekerja adalah dari makanan besar atau camilan berlemak yang dikonsumsi sebelum atau saat menonton TV.
Para ilmuan pun menyarankan orang untuk mengganti menu makanan ringan, sesekali istirahat dan berjalan-jalan.
AYO BACA : Rutin Nonton Drama Selama 3 Minggu, Pria Ini Buta dan Stroke
The American Heart Association memperkirakan bahwa proporsi orang Amerika yang bekerja di meja kerja telah meningkat sebesar 83 persen sejak tahun 1950-an.
Banyak penelitian telah menyebut, meningkatnya angka obesitas dan penyakit jantung disebabkan oleh banyaknya jam kerja yang dihabiskan dengan duduk. Beberapa laporan juga menyebutkan pekerjaan ini bisa meningkatkan risiko kematian dini.
Namun, dampak menonton TV berjam-jam sambil mengonsumsi makanan berlemak pun tak bisa diabaikan. Rata-rata orang Amerika berusia di atas 15 tahun menonton sekitar 2 jam 46 menit. Studi menunjukkan, semakin banyak menonton TV, semakin buruk kesehatan jantung.
Dalam studi ini, peneliti mengkaji sekelompok 3.592 pria dan wanita Afrika, Amerika dan Jackson, Mississippi. Tiga puluh satu persen dari peserta yang menonton TV lebih dari empat jam memiliki risiko tertinggi mengalami penyakit jantung, serangan jantung, stroke, kematian dini.
AYO BACA : Nonton Teater dan Konser Bisa Bikin Panjang Umur
"Mungkin sebagian besar orang cenderung menonton televisi selama berjam-jam tanpa bergerak, sementara sebagian besar pekerja sering bangun dari meja mereka," kata Dr Keith Diaz, profesor kesehatan perilaku di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.
"Kombinasi makan-makanan besar seperti makam malam dan kemudian duduk berjam-jam bisa sangat berbahaya," lanjutnya.
Studi ini juga menemukan, peserta yang berolahraga dan lebih sedikit menonton TV mampu mengimbangi risiko tersebut. Jadi, bisa jadi istirahat sejenak atau berjalan-jalan bisa mengurangi risiko.
Rekan penulis Dr Jeanette Garcia, seorang profesor kinesiologi di University of Central Florida mengungkapkan pentingnya apa yang kita makan dan kapan.
"Menonton TV di penghujung hari di mana individu mengonsumsi makanan terbesar mereka, dan mungkin mereka benar-benar duduk tanpa gangguan sampai mereka tertidur," katanya.
Untuk itu, cobalah untuk tidak membiarkan TV menjadi hal terakhir yang Anda lakukan di hari tersebut. Selain itu, ganti makanan berat, berminyak, berlemak dengan camilan sehat, seperti buah-buahan dan sayur.
AYO BACA : 4 Kerugian Makan Sambil Nonton TV
"TV" - Google Berita
February 11, 2020 at 02:36PM
https://ift.tt/37cTflb
Kebiasaan Nonton TV Lebih Buruk daripada Duduk Saat Bekerja? - ayobandung.com
"TV" - Google Berita
https://ift.tt/2N2yCkq
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kebiasaan Nonton TV Lebih Buruk daripada Duduk Saat Bekerja? - ayobandung.com"
Post a Comment